Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Karya Terbaru Sutradara Kondang Hanung Bramantyo


Para pemain film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu. (Linangkung) 

Hanung Bramantyo kembali menelurkan karya terbarunya di ranah perfilman nasional. Kali ini, dia menghadirkan kisah film yang kembali diambil dari sebuah novel terkenal dan best seller. 

Kualitas lulusan fakultas Film & TV di Institut Kesenian Jakarta ini, tidak perlu diragukan lagi bahkan, pernah memenangkan penghargaan sebagai Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia dua kali melalui film Brownies 2006 dan Get Married 2007.

Bersama K Studio dan Seven Skies Motion sdn, Hanung Bramantyo menghadirkan ciri khasnya dengan film Cinta Tak Pemah Tepat Waktu, sebuah film mengenai sepenggal kisah gejolak batin seorang penulis dalam mencari cinta di hidupnya. Bukan sekadar kisah drama biasa namun, bagaimana Cinta Tak Pernah Tepat Waktu mampu terkoneksi dengan penonton dan menjadi lebih daripada sekadar hiburan semata. 

Hanung mengatakan dalam film Cinta Tak Pemah Tepat Waktu menghadirkan jalinan multi konflik dalam menemukan pasangan hidup, dimana kita akan dihadapkan dalam banyak pilihan dengan waktu yang tidak tepat. Pilihan-pilihan hidup yang kita buat terkadang tidak pemah sesuai dengan apa yang kita mau dan semua itu tergantung bagaimana kita menyingkapinya. 

"Ini adalah tema yang relevan dan related dengan penonton Indonesia, tak ayal kisah Daku dirasa mampu mewakili para penonton dalam dunia nyata, " tutur dia. 

Sementara untuk para pembaca setia novel best seller, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu akan disuguhkan visualisasi menawan dari plot cerita tokoh Aku. Adaptasi cerita akan sedikit berbeda dengan plot novel namun, tetap membawa jiwa sang tokoh utama yang tidak ingin sekadar mencicipi cinta sejati, melainkan ingin mencicipi cinta yang bukan sesaat. 

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu sendiri merupakan adaptasi dari novel best seller karya Puthut EA yang berisikan 15 bab tentang tokoh “Aku”, seorang laki-laki yang sudah memasuki usia untuk menikah dan lingkungan keluarganya sudah berulang kali menyampaikan hal tersebut padanya.

" Kegalauannya tentang menikah karena ia kerap mengalami kegagalan dalam hubungannya, "kata Hanung. 

K Studio Nusantara adalah perusahaan penanaman modai asing yang dibentuk oleh investor nasional dan internasional dengan harapan dapat menjadi Studio global yang dapat membawa film dan film-maker Indonesia ke kancah internasional. 

Bersama Seven Skies Motion sebuah perusahaan Malaysia yang bergerak aktif dalam penerbitan filem dan penyelenggaraan konser berharap adaptasi Cinta Tak Pernah Tepat Waktu mampu menjadi tontonan yang menyegarkan, terlebih dalam kategori drama percintaan

Film ini menghadirkan tokoh Daku yang diperankan oleh Refal Hady. Daku adalah seorang penulis yang harus dihadapkan pada pilihan untuk segera menikah sementara dirinya selalu saja gagal dalam menjalin hubungan yang langgeng. 

Sayangnya, sang kekasih Nadya yang diperankan oleh Nadya Arina tidak bisa menunggu dan lebih memilih untuk menerima lamaran dari pria lain. Daku pun mulai bertemu dengan gadis-gadis lain, termasuk pilihan Ibunya namun ia bersikeras menolak. 

Namun, nasib percintaan tidak pernah mulus sebab cinta tak pernah tepat waktu, datang dan pergi tanpa bisa diketahui. Salah satunya, Sarah seorang dokter dari Malaysia yang diperankan oleh Mirah Filza. Daku bisa membayangkan dirinya berumah tangga dengan sang Dokter namun, Sarah meninggal dalam kecelakaan pesawat dan membuat Daku larut dalam kesedihan.

 Seiring berjalannya waktu, Daku bertemu dengan seorang wanita dan bibit cinta pun timbul diantara mereka. Sayangnya kali ini wanita tersebut, telah memiliki suami dan sekali lagi kisah cinta Daku berkonflik. Cobaan cinta yang bertubi-tubi membuat Daku mulai meragu, apakah cinta akan datang tepat waktu? 

Mengusung atmosfir calm dan soft dengan harapan mampu, menghantarkan suasana romantis sehingga mampu menghadirkan kesenduan dan kesedihan Daku dalam menemukan cinta serta menggambarkan surga-surga kecil milik Aku, seperti dalam novelnya. 

Cinematic lighting setup, dibuat seapik mungkin menyatu dengan fee/ yang akan dihantarkan oleh para cast serta ditunjang oleh scoring dan soundtrack yang menambah atmosfer hopelessiy romantic. 

"Film ini dijadwalkan untuk rilis di bioskop di tahun 2024," tambahnya.(Linangkung)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.