Sunardi Apresiasi Sosialisasi Perda No 5 Tahun 2013
NGAWEN, (JOGJABERKABAR.ID) - Harus ada trobosan dan formula khusus dalam mengembangkan pariwisata Gunungkidul di zona utara apa lagi saat ini pariwisata Gunungkidul di hempas badai pandemi covid-19.
Hal itu di sampaikan Lurah Tancep, Sunardi saat di temui media Kamis, (22/4) di kantornya.
"Kami melihat harus ada keseriusan dalam mengupayakan pengembangan atau penciptaan obyek wisata di daerah utara ini, saya mengapresiasi apa yang di ucapkan Bupati Gunungkidul yang akan konsentrasi dalam pengembangan wilayah utara, karena tanpa bantuan pemerintah kabupaten kami tidak mampu," ungkap Sunardi.
Menanggapi sosialisasi perda no 5 tahun 2013 mengenai pariwisata yang di adakan di Kalurahan Tancep pada Selasa, (20/4) Sunardi melihat kegiatan tersebut langkah maju pemerintah kabupaten Gunungkidul beserta DPRD dalam membangkitkan lagi pariwisata Gunungkidul yang mati suri karena pandemi covid-19.
"Sosialisasi tersebut saya rasa hal yang positif dalam mensinergikan langkah pemerintah dan DPRD dalam membangkitkan lagi pariwisata Gunungkidul yang mati suri akibat pandemi," kata Sunardi.
Namun Sunardi juga menegaskan bahwa pariwisata di sektor utara tidak seperti di sektor selatan, sehingga harus ada penanganan khusus bagi obyek wisata yang akan di kembangkan.
"Untuk di Tancep sendiri kami sedang mengembangkan dirgantara tourism, atau olahraga dirgantara, yang ada di Watu Tetes di Dusun Wonongso, namun kendalanya kami juga harus berkolaborasi dengan Kabupaten Klaten karena untuk wisata Gantolle ini pendaratan nya di wilayah Klaten, sehingga kami butuh bantuan pemkab dalam rembugkan nya," tambah Sunardi.
Untuk penunjang obyek wisata Watu Tetes Kalurahan Tancep sendiri telah memiliki industri batik nya yang juga telah di akui oleh pemkab Gunungkidul, sehingga semua dapat bersinergi menjadi satu kesatuan.
(WAP)
Post a Comment