Uskup Ajak Umat Katolik Wonosari Berani Melawan Kemalasan, 287 Umat Katolik Wonosari Terima Sakramen Penguatan

Penerima sakramen krisma umat sedang mendapat tanda salib dari Uskup Agung Semarang, Robertus Rubiyatmoko dalam misa penerimaan sakramen krisma Paroki Petrus Kanisus Wonosari, Jumat  (1/9).

Wonosari,(JOGJABERKABAR.ID) -  Sebanyak 287 umat katolik menerima sakramen suci krisma atau sakramen penguatan melalui Uskup Agung Semarang, Robertus Rubiyatmoko di Gereja Santo Petrus Kanisius Wonosari, Jumat (1/9) pukul 16.30 wib.

Prosesi ibadah penerimaan sakramen penguatan bagi 287 umat oleh pemimpin umat katolik di Jateng-DIY  dalam ekaristi dengan rangkaian pembaharuan janji babtis dan prosesi memberi minyak pada kening umat penerima sakramen yang dinyatakan lolos mengikuti pendampingan iman selama tujuh bulan.

"Sakramen suci yang diterima hendaknya menguatkan saudara semua untuk menjadi umat katolik sejati. Semakin berperan aktif dalam karya pelayanan Tuhan baik pribadi masing-masing atau keterlibatan dalam gerak pelayanan bersama gereja, komunitas, sampai lingkungan," katanya dalam homili.

Uskup sempat berkali-kali melempar pertanyaan kepada 287 umat penerima sakramen untuk memantapkan kesiapan hati, kesungguhan, dan kesanggupan aktif  menggereja melalui aneka komunitas pelayanan.

Ia mengingatkan, menjadi umat katolik sejati mengikuti jejak Kristus akan menghadapi banyak godaan dan tantangan ditengah jalan. "Sederhananya berdoa, mengikuti sembahyangan linngkungan. Jangan banyak alasan. Ada pekerjaan lain kek, ada lemburan kek, ada banyak PR kek, baru ujian kek. Tetapi itu semua sebenarnya sumbernya adalah kemalasan. Mari kemalasan itu kita tinggalkan. Itulah bentuk kecil godaan yang harus kita lalui," pesan pemimpin katolik akrab dipanggil Monsinyur Ruby.

Homili atau khotbah juga menjadi kesempatan Uskup Ruby mengecek kualitas proses pendampingan iman  selama tujuh bulan bagi 287 umat penerima sakramen. Ia juga mengingatkan isi bacaan injil yang diperdengarkan ekaristi mengangkat perihal manusia bodoh dan manusia bijak yang tepat untuk menjadi pelajaran iman.

Romo Paroki Petrus Kanisius Wonosari, Norbertus Sukarno Siwi Pr, mengatakan syukur atas terlaksananya penerimaan sakramen penguatan berlangsung. Menurut Romo Siwi, penerimaan dengan diterimakan sakramen krisma ini menjadi kekuatan baru dan pembaharuan iman katolik. Siwi menjelaskan, dalam tata tradisi diatur gereja katolik, sakramen krisma diberikan bagi umat yang sudah menerima sakramen babtis, ekaristi, dan sakramen komuni. Setelah menerima sakramen suci krisma, imbuh Romo Siwi, perjalanan hidup setiap umat katolik kelak masih akan menemui beberapa sakramen lain sebagai pilihan panggilan hidup yakni sakramen imamat bagi umat yang terpanggil masuk biarawan biarawati, atau memilih panggilan menerima perkawinan perkawinan membangun rumah tangga katolik yang tangguh.

"Puji Tuhan. Saya merasa senang dan siap untuk  mengikuti setiap panggilan aktivitas menggereja," tutup Maria Gending, penerima krisma lingkungan Fransikus Asisi, Kepek.(Hari/Endr)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.